Friday, August 28, 2009

Sajak Sayyid Qutub

SEORANG pejuang menegakkan kalimah tauhid, Sayyid Qutb, kembali ke rahmatullah 41 tahun lalu. Tokoh dilahirkan pada 9 Oktober itu adalah penulis kitab Fi Zilal Al-Quran, Ma'alim Fi Tariq dan Al-Mustaqbal li haza ad-Din.
--------------------------------------------

Sahabat,

Andainya kematian kau tangisi

Pusara kau siram dengan air matamu

Maka di atas tulang belulangku yang sudah luluh

Nyalakanlah obor untuk umat ini

Dan ...

Lanjutkanlah gerak merebut kemenangan



Sahabat,

Kematianku hanyalah suatu perjalanan

Memenuhi panggilan kekasih yang merindu

Taman-taman indah di syurga Allah

Terhampar menanti

Burung burungnya berpesta menyambutku

Dan berbahagilah hidupku disana


Sahabat,

Puaka kegelapan pasti kan lebur

Fajar kan menyingsing

Dan alam ini kan disinari cahaya lagi

Relakanlah rohku terbang menjelang rindunya

Jangan gentar berkelana ke alam abadi

Disana ... cahaya fajar memancar



Al-Maghfurulahy Al-'Arif Billah

Asy-Syahid Sayyid Ibnu Qutb Ibrahim

Isnin 13 Jumadil Awal 1386


SUMBER

kunci kesihatan di bulan Ramadhan






Tip-tip kesihatan

Lakukan
...makan sahur untuk mengelakkan 'hypoglycemia' atau kandungan gula yang rendah yang boleh menyebabkan kelesuan
...makan makanan yang lambat dihadam terutamanya sewaktu sahur. ia mampu bertahan selama 8 jam. karbohidrat kompleks seperti oat, kurma, sayuran dan nasi adalah makanan yang lambat dihadam serta mengandungi banyak serat
...minum banyak air kosong untuk mengelakkan sembelit dan penyahhidratan
...makan makanan yang mengandungi gizi seimbang
...mengambil suplemen kesihatan yang halal untuk lebih sokongan kepada sistem badan

Elakkan
...tidak makan secara berlebihan terutamanya ketika berbuka dan sahur. ia akan menyebabkan anda merasa malas dan letih
...tidak mengambil makanan yang cepat dihadam. ia hanya mampu bertahan sehingga 3 jam atau 4 jam sahaja dan boleh menyebabkan gastrik
...makanan yang cepat dihadam adalah makanan yang mengandungi karbohidrat ringan seperti gula, roti putih dan sebagainya
...mengurangkan makanan yang digoreng dan berlemak. ia menyebabkan ketidakhadaman, sakit perut dan penambahan berat badan
...tidak meminum teh secara berlebihan kerana ia mengandungi 'theophylline' yang menyebabkan kita kerap membuang air

** petikan daripada majalah RAPI keluaran 15 ogos 2009

SUMBER

Wednesday, August 26, 2009

KELOMPOK MINORITI ORANG BERIMAN DAPAT MENGALAHKAN ORANG KAFIR YANG JUMLAHNYA LEBIH BESAR



Salah satu mukjizat dari Allah yang diberikan kepada orang-orang yang beriman, meskipun mereka berjumlah sedikit adalah bahawa mereka dapat mengalahkan musuh-musuh mereka dengan Kehendak Allah. Ini merupakan rahia penting yang diungkapkan Allah dalam beberapa ayat sehingga menjadikan orang-orang kafir tertipu. Sebagaimana dapat dilihat dalam kisah tentang Thalut, Allah menjadikan orang-orang beriman memperoleh kemenangan Kerana ketaatan mereka, meskipun mereka berjumlah sedikit. Allah mengakhiri kisah tentang Thalut dengan kata-kata sebagai berikut:

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.s. al-Baqarah: 249).


Dengan Bersabar, Orang-orang Beriman akan Memperoleh Kekuatan Besar

Sebagaimana sering kali ditekankan dalam buku ini (Beberapa Rahasia Al-Quran-Harun Yahya), terdapat banyak rahasia yang tersembunyi dalam berbagai ayat al-Qur'an. Salah satu di antara rahasia-rahasia tersebut adalah tentang kesabaran. Allah memberikan khabar gembira bahawa orang-orang yang bersabar akan semakin kuat. Ingatlah bahawa semua kekuatan adalah milik Allah. Bahkan kekuatan orang yang menentang Allah sesungguhnya juga milik Allah. Allah memberikan berbagai macam kemampuan kepada orang-orang untuk menguji mereka dan orang-orang di sekeliling mereka. Demikian pula, Dia dapat mengambil dengan mudah sebagaimana Dia dapat memberikan dengan mudah apa saja yang Dia kehendaki. Allah memberi tahu kita bahawa orang-orang yang bersabar akan menjadi kuat, yakni Dia akan memberikan kekuatan kepada mereka. Tentang hal ini, Allah menyatakan sebagai berikut:

“Ya, jika kamu bersabar dan bersiap siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (Q.s. Ali Imran: 125).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, jika Allah menghendaki, Dia dapat memberikan kemenangan kepada orang-orang dengan cara yang tidak terlihat. Dalam usaha untuk memperjuangkan agama Allah misalnya, Allah dapat memberikan pertolongan yang tidak terlihat sehingga memungkinkan seseorang bicaranya sangat berpengaruh dan membuat hati orang-orang yang mendengarkannya berpaling kepada agama. Dengan demikian, tidak seorang pun yang dapat memperoleh kemenangan atau mempengaruhi orang lain, kecuali jika Allah menghendakinya. Pemilik semua kejayaan, kemenangan, dan pengaruh adalah Allah. Apa yang harus dilakukan oleh manusia adalah mentaati perintah Allah dan melaksanakan ketentuanketentuan-Nya. Dalam ayat lainnya, Allah memberi tahu orang-orang yang beriman cara memperoleh kekuatan besar:


“Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus musuh. Dan jika ada seratus orang diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak memahami. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahawa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang, dan jika diantaramu ada seribu orang, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.s. al-Anfal: 65-6).

Sebagaimana dinyatakan Allah dalam ayat tersebut, jika orang-orang beriman tidak memiliki kelemahan dalam diri mereka, dan mereka teguh, sabar, dan yakin, maka kekuatan satu orang beriman adalah sama dengan kekuatan sepuluh orang. Dalam hal ini, perkataan "kekuatan" memiliki pengertian lain yang bukan sekadar kekuatan fizik. Misalnya, kekuatan seorang beriman yang menyampaikan pesan agama dan menyeru manusia ke jalan Allah adalah sama dengan kekuatan sepuluh orang. Dalam pada itu, pengetahuan seorang yang beriman dapat menyamai pengetahuan sepuluh orang. Perbuatan baik seorang beriman yang dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah dapat menyamai perbuatan yang dilakukan sepuluh orang. Seorang yang beriman dapat menyeru sepuluh orang kafir yang tersesat kepada jalan Allah yang benar dan dapat menjadi asbab bagi perbaikan iman mereka. Seorang yang beriman dapat menghancurkan kekafiran orang kafir dan menggantinya dengan kebenaran.




Rahsia yang diungkapkan Allah dalam al-Qur'an ini sangat penting. Hal ini Kerana jika semua orang Islam saling berlomba-lomba di jalan yang benar, betapapun kecilnya jumlah mereka, Allah akan memberikan kemenangan kepada mereka dalam setiap urusan yang mereka lakukan. Misalnya, jika orang di seluruh dunia ini berkumpul yang terdiri dari orang-orang kafir, dan profesor-profesor kafir dari seluruh dunia yang memimpin semua orang di setiap negara agar menjadi kafir, maka Allah cukup mengirim sekelompok kecil orang-orang Muslim yang kuat, bertanggung jawab, dan cukup bijak untuk menunjukkan kepada orang-orang tersebut jalan yang benar. Allah memberikan kemudahan kepada orang-orang beriman dalam setiap urusan mereka dan membuat berbagai urusan menjadi sulit bagi orang-orang kafir. Untuk itulah, orang-orang beriman yang mengetahui rahasia ini jangan sampai meremehkan usaha mereka dan mengatakan, "Mungkinkah usaha kita ini dapat membawa perubahan terhadap situasi seperti ini?" Tetapi sebaliknya mereka yakin bahawa Allah akan membalas setiap perbuatan yang ikhlas, yang dilakukan semata-mata untuk mencapai ridha-Nya tersebut dengan hasil yang baik. Sebaris tulisan tentang keberadaan Allah, sepatah kata yang menyeru manusia kepada Allah, atau suatu perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran al-Qur'an dapat saja membawa manusia kepada keselamatan dan membangkitkan perasaan cinta dan takut kepada Allah dalam diri mereka. Perlu kita camkan bahawa hukum-hukum dan fenomena sebab dan akibat yang berlaku di dunia ini hanyalah berdasarkan apa yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Qur'an. Siapa pun yang berfikirnya sesuai dengan al-Qur'an dapat memahami rahasia-rahasia dalam ciptaan Allah ini, dan dengan kehendak Allah, akan memperoleh kekuatan yang lebih unggul dan hikmah melebihi apa yang dapat dicapai oleh orang lain. Allah memberikan berita gembira kepada orang-orang yang beriman bahawa mereka akan mengalahkan orang-orang kafir jika mereka teguh keimanannya:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi jika kamu orang-orang yang beriman.” (Q.s. Ali Imran: 139).

Sebagaimana dapat dibaca pada ayat di atas, persyaratan yang diperlukan agar memperoleh kemenangan dan ketinggian, baik di dunia ini mahupun di akhirat kelak adalah keimanan yang ikhlas. Rahasia lain yang diungkapkan dalam al-Qur'an dalam masalah ini adalah beriman dengan tidak menyekutukan Allah.




Sunday, August 23, 2009

Hadis Tsulasa' : Renungan Ramadhan oleh Imam As Syahid Hassan Al Banna



Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. Kita ucapkan shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad, juga untuk segenap keluarga dan sahabatnya, serta siapa saja yang menyerukan dakwahnya hingga hari kiamat.

Wahai Ikhwan yang mulia.
Saya sampaikan salam penghormatan Islam, salam penghormatan dari sisi Allah yang diberkati dan baik:
assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
Pada malam ini, yang merupakan akhir bulan Sya’ban, kita menutup serial kajian kita tentang Al-Qur’anul Karim, tentang kitab Allah swt. Insya Allah, pada sepuluh malam yang pertama bulan Syawal, kita kembali kepada tema tersebut. Setelah itu kita akan membuka serial baru dari ceramah-ceramah Ikhwan, yang temanya insya Allah: Kajian-Kajian tentang Sirah Nabi dan Tarikh Islam.

Ramadhan adalah bulan perasaan dan ruhani, serta saat untuk menghadapkan diri kepada Allah. Sejauh yang saya ingat, ketika bulan Ramadhan menjelang, sebagian Salafush Shalih mengucapkan selamat tinggal kepada sebagian lain sampai mereka berjumpa lagi dalam shalat ‘Id. Yang mereka rasakan adalah ini bulan ibadah, bulan untuk melaksanakan shiyam (puasa) dan qiyam (shalat malam) dan kami ingin menyendiri hanya dengan Tuhan kami.
Ikhwan sekalian,
sebenarnya saya berupaya untuk mencari kesempatan untuk mengadakan kajian Selasa pada bulan Ramadhan, tetapi saya tidak mendapatkan waktu yang sesuai. Jika sebagian besar waktu selama setahun telah digunakan untuk mengadakan kajian-kajian tentang Al-Qur’an, maka saya ingin agar waktu yang ada di bulan Ramadhan ini kita gunakan untuk melaksanakan hasil dari kajian-kajian tersebut. Apalagi, banyak di antara ikhwan yang melaksanakan shalat tarawih dan memanjangkannya, sampai mengkhatamkan Al-Qur’an satu kali di bulan Ramadhan. Ini merupakan cara mengkhatamkan yang indah. Jibril biasa membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari Nabi saw. Sekali dalam setahun. Nabi saw. mempunyai sifat dermawan, dan sifat dermawan beliau ini paling menonjol terlihat pada bulan Ramadhan ketika Jibril membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an beliau. Beliau lebih dermawan dan pemurah dibandingkan dengan angin yang ditiupkan. Kebiasaan membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an ini terus berlangsung sampai pada tahun ketika Rasulullah saw. diberi pilihan untuk menghadap kepada Ar-afiq Al-A’la (Allah swt. — pen.), maka ketika itu Jibril membacakan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an beliau dua kali. Ini merupakan isyarat bagi Nabi saw. bahwa tahun ini merupakan tahun terakhir beliau hidup di dunia.

Ikhwan sekalian,
Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Rasulullah saw. pernah bersabda mengenainya, Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalangi-nya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa ‘at untuknya. Sedangkan Al-Qur’an akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dan tidur di malam hari, maka perkenankan aku memberikan syafaat untuknya. ‘Maka Allah memperkenankan keduanya memberikan syafaat.(HR. Imam Ahmad dan Ath Thabrani)

Wahai Ikhwan,
dalam diri saya terbetik satu pemikiran yang ingin saya bicarakan. Kerana kita berada di pintu masuk bulan Puasa, maka hendaklah pembicaraan dan renungan kita berkaitan dengan tema bulan Ramadhan.
Ikhwan sekalian,
kita telah berbicara panjang lebar tentang sentuhan perasaan cinta dan persaudaraan yang dengannya Allah telah menyatukan hati kita, yang salah satu dampaknya yang paling terasa adalah terwujudnya pertemuan ini kerana Allah. Bila kita tidak akan berjumpa dalam masa empat pekan atau lebih, maka bukan bererti bara perasaan ini harus padam atau hilang. Kita tidak mesti melupakan prinsip-prinsip luhur tentang kemuliaan dan persaudaraan kerana Allah, yang telah dibangun oleh hati dan perasaan kita dalam majlis yang baik ini. Sebaliknya, saya yakin bahwa ia akan tetap menyala dalam jiwa sampai kita bisa berjumpa kembali setelah masa percutian ini, insyaAllah. Jika ada salah seorang dari Anda melaksanakan shalat pada malam Rabu, maka saya berharap agar ia mendoakan kebaikan untuk ikhwannya. Jangan Anda lupakan ini! Kemudian saya ingin Anda selalu ingat bahwa jika hati kita merasa dahaga akan perjumpaan ini selama minggu-minggu tersebut, maka saya ingin Anda semua tahu bahwa dahaganya itu akan dipuaskan oleh mata air yang lebih utama, lebih lengkap, dan lebih tinggi, yaitu hubungan dengan Allah swt., yang merupakan cita-cita terbaik seorang mukmin bagi dirinya, di dunia maupun akhirat.

Kerana itu, Ikhwan sekalian,
hendaklah Anda semua berusaha agar hati Anda menyatu dengan Allah swt. Pada malam-malam bulan mulia ini. Sesungguhnya puasa adalah ibadah yang dikhususkan oleh Allah swt. bagi diri-Nya sendiri. “Semua amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. la untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya.”
Ini, wahai Akhi,
mengisyaratkan bahwa setiap amal yang dilaksanakan oleh manusia mengandung manfaat lahiriah yang bisa dilihat, dan di dalamnya terkandung semacam bagian untuk diri kita. Kadang-kadang jiwa seseorang terbiasa dengan shalat, sehingga ia ingin melaksanakan banyak shalat sebagai bagian bagi dirinya. Kadang-kadang ia terbiasa dengan dzikir, sehingga ia ingin banyak berdzikir kepada Allah sebagai bahagian bagi dirinya. Kadang-kadang ia terbiasa dengan menangis kerana takut kepada Allah, maka ia ingin banyak rnenangis kerana Allah sebagai bahagian bagi dirinya. Adapun puasa, wahai Akhi, di dalamnya tidak terkandung apa pun selain larangan. Ia harus melepaskan diri dari bermacam keinginan terhadap apa yang menjadi bahagian dirinya. Bila kita terhalang untuk berjumpa satu sama lain, maka kita akan banyak berbahagia kerana bermunajat kepada Allah swt. Dan berdiri di hadapan-Nya, khusus-nya ketika melaksanakan shalat tarawih.

Ikhwan sekalian,
hendaklah senantiasa ingat bahwa Anda semua berpuasa kerana melaksanakan perintah Allah swt. Maka berusahalah sungguh-sungguh untuk beserta dengan Tuhan Anda dengan hati Anda pada bulan mulia ini.
Ikhwan sekalian,
Ramadhan
adalah bulan keutamaan. Ia mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah swt. Hal ini telah dinyatakan dalam kitab-Nya, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza (antara yang haq dan yang batil).” (Al-Baqarah:185)

Wahai Akhi,
pada akhir ayat ini Anda mendapati: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Al-Baqarah: 185) Puasa adalah kemanfaatan yang tidak mengandung bahaya. Dengan penyempurnaan puasa ini, Allah swt. akan memberikan hidayah kepada hamba-Nya. Jika Allah memberikan taufiq kepada Anda untuk menyempurnakan ibadah puasa ini dalam rangka menaati Allah, maka ia adalah hidayah dan hadiah yang patut disyukuri dan selayaknya Allah dimahabesarkan atas karunia hidayah tersebut. “Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.” (Al-Baqarah: 185) Kemudian, lihatlah wahai Akhi, dampak dari semua ini. “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah; 186)

Wahai Akhi,
di sini Anda melihat bahwa Allah Yang Maha Benar meletakkan ayat ini di tempat ini untuk menunjukkan bahwa Dia swt. paling dekat kepada hamba-Nya adalah pada bulan mulia ini. Allah swt. telah mengistimewakan bulan Ramadhan. Mengenai hal ini terdapat beberapa ayat dan hadits. Nabi saw. bersabda, “Jika bulan Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu, kemudian datang seorang penyeru dari sisi Allah Yang Mahabenar swt “Wahai pencari kejahatan, berhentilah! Dan wahai pencari kebaikan, kemarilah!’”

Wahai Akhi,
pintu-pintu surga dibuka, kerana manusia berbondong-bondong melaksanakan ketaatan, ibadah, dan taubat, sehingga jumlah pelakunya banyak. Setan-setan dibelenggu, kerana manusia akan beralih kepada kebaikan, sehingga setan tidak mampu berbuat apa-apa. Hari-hari dan malam-malam Ramadhan, merupakan masa-masa kemuliaan yang diberikan oleh Al-Haq swt., agar orang-orang yang berbuat baik menambah kebaikannya dan orang-orang yang berbuat jahat mencari karunia Allah swt. sehingga Allah mengampuni mereka dan menjadikan mereka hamba-hamba yang dicintai dan didekatkan kepada Allah.
Keutamaan dan keistimewaan paling besar bulan ini adalah bahwa Allah swt. telah memilihnya menjadi waktu turunnya Al-Qur’an. Inilah keistimewaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan. Kerana itu, Allah swt. mengistimewakan dengan menyebutkannya dalam kitab-Nya.” (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an.” (Al-Baqarah: 185)

Ada ikatan hakikat dan fisik antara turunnya Al-Qur’an dengan bulan Ramadhan. Ikatan ini adalah selain bahwa Allah telah menurunkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan, maka di bulan ini pula Dia mewajibkan puasa. Kerana puasa artinya menahan diri dari hawa nafsu dan syahwat. Ini merupakan kemenangan hakikat spiritual atas hakikat material dalam diri manusia. Ini berarti, wahai Akhi, bahwa jiwa, ruh, dan pemikiran manusia pada bulan Ramadhan akan menghindari tuntutan-tuntutan jasmani. Dalam kondisi seperti ini, ruh manusia berada di puncak kejernihannya, kerana ia tidak disibukkan oleh syahwat dan hawa nafsu. Ketika itu ia dalam keadaan paling siap untuk memahami dan menerima ilmu dari Allah swt. Kerana itu, bagi Allah, membaca Al-Qur’an merupakan Ibadah paling utama pada bulan Ramadhan yang mulia.
Pada kesempatan ini, Ikhwan sekalian, saya akan meringkaskan untuk Anda semua pandangan-pandangan saya tentang kitab Allah swt., dalam kalimat-kalimat ringkas.
Wahai Ikhwan yang mulia,
tujuan-tujuan asasi dalam kitab Allah swt. dan prinsip-prinsip utama yang menjadi landasan bagi petunjuk Al-Qur’an ada empat:

1. Perbaikan Aqidah
Anda mendapati bahwa Al-Qur’anul Karim banyak menjelaskan masalah aqidah dan menarik perhatian kepada apa yang seharusnya tertanam sungguh-sungguh di dalam jiwa seorang mukmin, agar ia bisa mengambil manfaatnya di dunia dan di akhirat. Keyakinan bahwa Allah swt. adalah Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, Yang menyandang seluruh sifat kesempurnaan dan bersih dari seluruh kekurangan. Kemudian keyakinan kepada hari akhir, agar setiap jiwa dihisab tentang apa saja yang telah dlkerjakan dan ditinggal kannya. Wahai Akhi, jika Anda mengumpulkan ayat-ayat mengenai aqidah dalam Al-Qur’an, niscaya Anda mendapati bahwa keseluruhannya mencapai lebih dari sepertiga Al-Qur’an. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Baqarah, “Hai manusia, beribadahlah kepada Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian; kerana itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahui.” (Al-Baqarah: 21-22)

Wahai Akhi,
setiap kali membaca surat ini, Anda mendapati kandungannya ini melintang di hadapan Anda. Allah swt. juga berfirman dalam surat Al-Mukminun, “Katakanlah, Kepunyaan siapa-kah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kalian mengetahui?’ Mereka akan menjawab, ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah, ‘Maka apakah kalian tidak ingat?’ Katakanlah, ‘Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?’ Mereka akan menjawab, ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah, ‘Maka apakah kalian tidak bertaqwa?’ Katakanlah, ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-Nya, jika kalian mengetahui?’ Mereka akan menjawab, ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah, ‘(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kalian ditipu?’ Sebenar-nya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.” (Al-Mukminun: 84-90)
Allah swt. juga berfirman di surat yang sama, “Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu dan tidak pula mereka saling bertanya. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikannya) maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikannya), maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam.” (Al-Mukminun: 101-103)

Allah swt. juga berfirman, “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. Dan manusia bertanya, ‘Mengapa bumi (jadi begini)?’ Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Kerana sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Az-Zalzalah: 1-8)
Allah swt. berfirman, “Hari Kiamat. Apakah hari Kiamat itu? Tahukah kalian apakah hari Kiamat itu?” (Al-Qari’ah: 1-3) Dalam surat lain Allah berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kalian. Sampai kalian masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu). Dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui.” (At-Takatsur: 1-4)
Wahai Akhi,
ayat-ayat ini menjelaskan hari akhirat dengan penjelasan gamblang yang bisa melunakkan hati yang keras.

2. Pengaturan Ibadah
Anda juga membaca firman Allah swt. mengenai ibadah. “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.”“…diwajib-kan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian.” (Al-Baqarah: 183) “…mengerjakan haji adalah kewa-jiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Ali-Imran: 97) Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.” (Nuh: 10) Dan banyak lagi ayat-ayat lain mengenai ibadah. (Al-Baqarah: 43)

3. Pengaturan Akhlak
Mengenai pengaturan akhlak, wahai Akhi, Anda biasa membaca firman Allah swt. “Dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya.” (Asy-Syams: 7-8) “…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada dalam diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’d:11) “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. Dan orang-orang yang sabar kerana mencari ridha Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shalih dari bapa-bapanya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (Sambil mengucapkan), ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu),’ maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Ar-Ra’d: 19-24)
Wahai Akhi,
Anda mendapati bahwa akhlak-akhlak mulia bertebaran dalam kitab Allah swt. dan bahwa ancaman bagi akhlak-akhlak tercela sangatlah keras. “Dan orang-orang yang memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam).” (Ar-Ra’d: 25)

Inilah peraturan-peraturan tersebut, Ikhwan sekalian, sebenarnya, peraturan-peraturan itu lebih tinggi daripada yang dikenal oleh manusia, kerana di dalamnya terkandung semua yang dikehendaki manusia untuk mengatur urusan masyarakat. Ketika mengupas sekelompok ayat, maka Anda mendapati makna-makna ini jelas dan gamblang. “Seperempat Juz Khamr” yang diawali dengan “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi” (Al-Baqarah: 219), mengandung lebih dari dua puluh lima hukum praktis: tentang khamr, judi, anak-anak yatim, pernikahan laki-laki dan wanita-wanita musyrik, haid, sumpah, ila’, talak, rujuk, khuluk, nafkah, dan hukum-hukum lainnya yang banyak sekali Anda dapatkan dalam seperempat juz saja. Hal ini kerana surat Al-Baqarah datang untuk mengatur masyarakat Islam di Madinah.

Ikhwan tercinta,
hendaklah Anda semua menjalin hubungan dengan kitab Allah.
Bermunajatlah kepada Tuhan dengan kitab Allah.
Hendaklah masing-masing dari kita memperhatikan prinsip-prinsip dasar yang telah saya sebutkan ini, kerana itu akan memberikan manfaat yang banyak kepada Anda, wahai Akhi. Insya Allah Anda akan mendapatkan manfaat darinya.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Sayidina Muhammad dan kepada segenap keluarga dan sahabatnya.

Dicatat oleh Fateh Al Qarni di 15:23

Saturday, August 22, 2009

KELEBIHAN RAMADHAN



Bulan Ramadhan merupakan bulan yang mempunyai banyak kelebihan. Kedatangannya selepas dua bulan yang juga tidak kurang keistimewaannya iaitu Rejab dan Sya'ban. Bagi tujuan menyuburkan rasa tanggungjawab dan rasa ingin menambahkan ibadat kepada Allah sepanjang Ramadhan ini, di sini dibawa beberapa hadis yang menceritakan mengenai kelebihannya.

1. Abu Hurairah menyatakan : Telah bersabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : Apabila telah tibanya Ramadhan, dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup segala pintu neraka dan diikat segala syaitan. -Hadis dikeluarkan oleh imam Bukhari, Muslim, Nasai'e, Ahmad dan Baihaqi-


2. Daripada Abu Hurairah daripada Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud :Sesiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan nescaya akan diampuninya segala dosanya yang telah lalu. - Diriwayat oleh imam Nasai'e, Ibn majah, Ibn Habban dan Baihaqi-


3. Abu Hurairah telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda tentang Ramadhan yang bermaksud : Sesiapa yang mendirikannya(Ramadhan) penuh keimanan dan keikhlasan diampunkan baginya apa dosanya yang telah lalu. - Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Tarmizi, Abu Daud, Nasai'e,Malik,Ahmad dan Baihaqi-

4. Daripada Abu Hurairah telah berkata: Rasullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud : Sembahyang yang difardhukan kepada sembahyang yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan Jumaat kepada Jumaat yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan bulan kepada bulan(iaitu Ramadhan) merupakan kaffarah apa antara keduanya melainkan tiga golongan : Syirik kepada Allah, meninggalkan sunnah dan perjanjian (dilanggar). Telah berkata Abu Hurairah : Maka aku tahu perkara itu akan berlaku, maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! adapun syirik dengan Allah telah kami tahu, maka apakah perjanjian dan meninggalkan sunnah? Baginda S.A.W bersabda : Adapun perjanjian maka engkau membuat perjanjian dengan seorang lain dengan sumpah kemudian engkau melanggarinya maka engkau membunuhnya dengan pedang engkau, manakala meninggal sunnah maka keluar daripada jamaah(Islam).-Hadis riwayat Ahmad, Al-Hakim, dan Baihaqi-

5. Daripada Abi Soleh Az-zayyat bahawa dia telah mendengar Abu Hurairah berkata: Rassullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud : Setiap amalan anak Adam baginya melainklan puasa maka ia untukKu dan Aku akan membalasnya. Dan puasa adalah perisai, maka apabila seseorang berada pada hari puasa maka dia dilarang menghampiri(bercumbu) pada hari itu dan tidak meninggikan suara.Sekiranya dia dihina atau diserang maka dia berkata : Sesungguhnya aku berpuasa demi Tuhan yang mana diri nabi Muhammad ditanganNya maka perubahan bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari qiamat daripada bau kasturi, dan bagi orang berpuasa dua kegembiraan yang mana dia bergembira dengan keduanya apabila berbuka dia bergembira dengan waktu berbukanya dan apabila bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. -Hadis riwayat imam Bukhari, Muslim, Nasai'e, Ahmad, Ibn Khuzaimah, Ibn Habban dan Baihaqi-

PENERANGAN HADIS

1. Semua hadis menceritakan betapa besarnya kelebihan bulan Ramadhan untuk kita sama-sama menghidupkannya dengan segala amalan sunnah.

2. Pintu syurga dibuka sepanjang Ramadhan, manakala pintu neraka pula ditutup. Ini menggambarkan bagaimana Allah begitu mengasihani hambaNya yang taat beribadat dan menurut segala perintahNya.

3. Syaitan diikat sepanjang bulan Ramadhan agar kita dapat menunaikan segala ibadat dengan penuh keikhlasan. Tetapi kita perlu ingat bahawa kawan syaitan yang berada pada diri kita iaitu nafsu akan menggantikan tugas syaitan jika kita lalai.

4. Pentingnya keikhlasan dan keimanan kita dalam menunaikan ibadat.

5. Puasa mampu menjadi perisai diri daripada terjebak ke lembah maksiat, begitu juga ia mampu menghapuskan segala dosa-dosa yang lepas jika kita benar-benar bertaubat.

6. Kita mesti menghidupkan sunnah yang mana yang paling besar ialah berada dalam jemaah Islam terutama di dalam mengembalikan semula khilafah Islamiah yang telah lama dihancurkan iaitu pada 1924.

7. Jauhkan daripada syirik pada Allah sama ada berbentuk perbuatan, niat ataupun percakapan. Kita mesti mematuhi segala perjanjian yang dibuat selagi tidak melanggar hukum syarak.

8. Kita mesti berpuasa pada semua anggota bukannya pada makan dan minum sahaja.

9. Bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada bauan kasturi.

10. Orang berpuasa akan mengecapi dua kegembiraan iaitu ketika berbuka dan apabila bertemu Allah kelak.

11. Di dalam menunaikan ibadat puasa kita mesti banyak bersabar dan jangan suka berbual kosong apatah meninggikan suara apabila bercakap.

Biografi

1. Kitab Fadhailul Awqat oleh imam Al-Baihaqi,ditahqiq oleh Adnan Abdul Rahman MajidAl-Qaisi,Maktabah Al-Mnarah,Makkah.

2. Fathul Bari syarah sohih Bukhari oleh Ibn Hajar Al-'Asqalani

3. Syarah sohih Muslim oleh imam An-Nawawi.



SUMBER





......RAMADHANUL KARIIM

ALLAHU AKRAM.....


salam Ramadhan buat keluarga My Soff01 dan seluruh saudara seIslam

Muslimin Muslimat...............

..........AhLan wA sAhlAn Ya RamaDhann...........


My Soff01

Monday, August 3, 2009

SOLAT MENJAUHKAN MANUSIA DARI PERBUATAN JAHAT


Shalat diperintahkan kepada orang-orang beriman pada saat-saat yang telah ditetapkan setiap hari, sebagaimana telah dijelaskan dalam al-Qur'an. Allah menjanjikan pahala bagi orang-orang yang benar-benar menjaga shalatnya dan yang istiqamah dalam mengerjakannya. Pahala lain yang akan diberikan kepada orang-orang yang mengerjakan shalat dijelaskan dalam al-Qur'an, sebagai berikut:

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, iaitu al-Kitab (al-Qur'an ) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.s. al-'Ankabut: 45).

Sebagaimana dinyatakan Allah dalam ayat di atas, orang-orang yang mengerjakan shalat dijauhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Allah akan menolong untuk menjauhkannya dari perbuatan jahat.

Orang yang benar-benar menjaga dan mengerjakan shalat sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur'an adalah orang yang bertakwa kepada Allah. Orang yang berdiri, ruku', dan sujud di hadapan Allah pada waktu-waktu tertentu setiap hari pasti akan dijauhkan dari perbuatan jahat, dan ia akan sangat takut kepada Allah. Hati nurani orang-orang seperti itu, dengan kehendak Allah, akan senantiasa dijauhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Sekalipun mereka melakukan kemungkaran untuk sementara waktu, mereka akan menyadari kesalahan mereka pada saat berdoa dan bertafakkur di hadapan Allah Yang Mahakuasa. Kemudian mereka akan bertaubat dan menjauhi kemungkaran tersebut pada masa berikutnya.

Ahlan Wasahlan Sya'aban